Gaya
gesek merupakan bagian dari gaya
sentuh. Gaya gesek adalah gaya yang diakibatkan oleh dua permukaan benda yang
bersentuhan. Arah gaya gesek berlawanan dengan arah gerak benda. Misalnya kita
mendorong sebuah balok ke kanan, maka gaya gesek balok tersebut berlawanan
dengan arah kanan. Jadi gaya gesek balok ke arah kiri.
Dalam
kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai dan bahkan sering bersinggungan
dengan gaya gesekan, kita juga merasakan pengaruh yang langsung terasa sebagai
akibat dari adanya gaya gesekan.
·
Kita akan lebih mudah mendorong benda
di lantai yang licin dibandingkan di lantai yang kasar.
·
Gesekan yang terjadi dapat
menimbulkan permukaan benda menipis atau aus.
·
Terkadang, gesekan membuat kita
harus mengeluarkan gaya yang lebih besar
·
Kita dapat mudah berhenti ketika
menge-rem atau bisa tergelincir
Gaya
gesekan juga dinyatakan dengan konsep berikut:
1. Gaya gesekan timbul ketika ada dua buah benda yang saling
bersentuhan. Oleeh karena itu, gaya gesekan juga termasuk gaya kontak
2.
Gaya gesekan merupakan gaya kontak
yang sejajar dengan bidang sentuh dan memiliki arah yang selalu berlawanan.
Dari
laporan Jost diartikan bahwa Tribology adalah ilmu yang menangani gesekan
(friction) , pelumas (lubrication) atau aus (wear).Sesungguhnya akar tribology
bermula pada friction dari dua permukaan yang bersentuhan. Dari adanya friksi
ini timbullah ide untuk melakukan pelumasan agar suatu benda bergerak lebih
mudah. Dari literature kuno ditemukan bahwa bangsa-bangsa peradaban kuno
seperti Mesir dan Assyria sudah memakai prinsip – prinsip tribology dalam kegiatan
keseharian mereka. Ditemukan bahwa di jaman itu, ketika memindahkan barang yang
berat mereka menggukan minyak hewan untuk melicinkan permukaan.
Karena
tribology dan gesekan tidak bisa dipisahkan, penting untuk menelusuri sejarah
manusia modern berinteraksi dengan gesekan. Adalah si jenius Leonardo Da Vinci
(1452-1519) yang mula-mula merumuskan cara mengurangi gesekan dalam bentuk yang
riil dan terstruktur. Da Vinci meninggalkan sketsa ball bearing kayu yang
sangat mirip dengan ball bearing logam yang dipakai saat ini.
Di
dunia modern sekarang , hampir semua alat yang bergerak memakai bearing , dalam
bahasa Indonesia disebut klaher.
Diilhami oleh Da Vinci
, hukum-hukum fisika mengenai gesekan dirumuskan oleh dua ilmuwan secara
terpisah , yaitu Amontons (1699) dan selanjutnya Coulomb (1751) dan disebut
Hukum Friksi Amontoms – Coulomb. Hukum ini sederhana dan berisi empat butir
postulat :
1)
Gaya gesekan pada permukaan yang
bersentuhan berbanding lurus dengan gaya tegak lurus pada permukaan tersebut.
2)
Gaya gesekan tidak bergantung pada luas
permukaan yang bersentuhan
3)
Gaya gesekan tidak berhubungan dengan
kecepatan sliding permukaan
4)
Gaya gesekan statis lebih besar daripada
gaya gesekan dinamis.
Postulat
1 dan 2, terbukti melalui penelitian ( empirically proved) akurat untuk gesekan
benda padat. Sementara itu, postulat 3 dan 4 dalam beberapa kasus tidak sesuai
dengan hasil eksperimen. Selama lebih dari dua ratus tahun hukum gesekan di
atas (terutama postulat 1 dan 2) dipakai secara luas dan hampir semua desain alat
mekanik modern menerapkan hukum ini.
Pada
kenyatannya, sampai sekarang orang belum tahu misteri yang terjadi di lapisan
molekul dua permukaan yang bergesekan. Misalnya pada fenomena anomali kekasaran
permukaan(surface roughness ,ra) dan gaya gesekan. Secara sederhana kita akan
mengambil kesimpulan bahwa semakin kecil kekasaran permukaan ( artinya
permukaan semakin licin) semakin kecil pula gaya gesekan yang timbul. Namun
ternyata, jika kekasaran permukaan dikurangi terus , setelah mencapai tingkat
tertentu gaya gesekan berbalik menjadi lebih besar. Fenomena ini gagal
dijelaskan oleh hukum Amontons – Coulomb.
Jenis-Jenis
Gaya Gesekan
Terdapat
dua jenis gaya gesek antara dua buah benda yang padat saling bergerak lurus,
yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis, yang dibedakan
antara titik-titik sentuh antara kedua permukaan yang tetap atau saling
berganti (menggeser).
Untuk
benda yang dapat menggelinding, terdapat pula jenis gaya gesek lain yang
disebut gaya gesek menggelinding (rolling friction). Untuk benda yang
berputar tegak lurus pada permukaan atau ber-spin, terdapat pula gaya
gesek spin (spin friction). Gaya gesek antara benda padat dan fluida
disebut sebagai gaya Coriolis-Stokes atau gaya viskos (viscous force).
1. Gaya gesek statis
Gaya
gesek statis adalah gesekan antara dua benda padat yang tidak bergerak relatif
satu sama lainnya. Seperti contoh, gesekan statis dapat mencegah benda meluncur
ke bawah pada bidang miring.
Koefisien gesek statis umumnya dinotasikan dengan μs, dan pada umumnya
lebih besar dari koefisien gesek kinetis.
Gaya
gesek statis dihasilkan dari sebuah gaya yang diaplikasikan tepat sebelum benda
tersebut bergerak. Gaya gesekan maksimum antara dua permukaan sebelum gerakan
terjadi adalah hasil dari koefisien gesek statis dikalikan dengan gaya
normal f = μs Fn. Ketika tidak ada gerakan yang terjadi, gaya gesek
dapat memiliki nilai dari nol hingga gaya gesek maksimum. Setiap gaya yang lebih
kecil dari gaya gesek maksimum yang berusaha untuk menggerakkan salah satu
benda akan dilawan oleh gaya gesekan yang setara dengan besar gaya tersebut
namun berlawanan arah. Setiap gaya yang lebih besar dari gaya gesek maksimum
akan menyebabkan gerakan terjadi. Setelah gerakan terjadi, gaya gesekan statis
tidak lagi dapat digunakan untuk menggambarkan kinetika benda, sehingga digunakan
gaya gesek kinetis.
2. Gaya gesek kinetis
Gaya
gesek kinetis (atau dinamis) terjadi ketika dua benda bergerak relatif satu
sama lainnya dan saling bergesekan. Koefisien gesek kinetis umumnya dinotasikan
dengan μk dan pada umumnya selalu lebih kecil dari gaya gesek statis
untuk material yang sama.
Rumus gaya gesek
f = µN
keterangan
:
f
= gaya gesek, satuannya newton (N)
µ
= koefisien gaya gesek
N
= gaya normal, satuannya newton (N)
Contoh
soal gaya gesek
Sebuah balok kayu
mempunyai massa 20 kg didorong ke arah kanan. Koefisien gaya gesek kinetis
sebesar 0,2. Berapakah gaya gesek kinetis balok dan kemanakah arah arah gaya
geseknya?
Jawab:
m
= 20 kg
µk =
20
N
= W; maka W = mg
W
= 20 kg 10 m/s2
W
= 200 N
Persamaan gaya gesek:
f
= µk N
f
= 0,2 . 200
f
= 40 N
jadi besar gaya gesek pada balok kayu dengan
lantai adalah 40 N dan arah gaya geseknya ke arah kiri (berlawanan dengan arah
gerak benda).
Gaya gesekan
yang merugikan
Gesekan yang terjadi pada beberapa
bagian mesin kendaraan menimbulkan panas sehingga mesin kendaraan semakin lama
akan rusak. Untuk mencegah hal demikian, makanya kendaraan mesit di oli,
sehingga tidak bergesekan secara langsung.
Gesekan antara ban kendaraan dengan jalan aspal. Jika kita
sering berkendara, akan menemui dimana ban kendaraan akan menipis dan ulir-ulir
pada ban akan hilang. Ini bisa mengakibatkan kendaraan tergelincir, karena Ban
sudah halus.
Sewaktu mendorong benda di lantai yang kasar, itu akan
menguras tenaga kita. Sehingga terkadang diperlukan kain untuk memperkecil gaya
gesekan dengan lanti yang kasar.
Manfaat gaya gesek dalam kehidupan
sehari-hari adalah:
1. Kita
dapat berjalan dengan mudah menggunakan sepatu karet di lantai yang agak licin.
2. Ban
sepeda motor atau mobil terdapat gerigi-gerigi yang bertujuan memperbesar gaya
gesek jika berjalan di atas tanah.
3. Rem
cakram atau tromol dengan menggunakan kampas sehingga kita dengan mudah dan
aman pada waktu mengerem. Jika tidak ada gaya gesek maka motor akan melaju
terus.
Cara yang dilakukan untuk
mengurangi gaya gesek:
1. Memberikan
pelumas seperti oli pada kendaraan bertujuan untuk mengurangi gaya gesek pada
mesin.
2. Memberikan
roda pada gerobak bakso. Seandainya pada gerobak bakso atau mie ayam, maka akan
susah sekali tukang baksonya untuk mendorong gerobak.
REFERENSI
Kamajaya. 2007. Fisika
untuk Kelas XI Semester 1 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Bandung:
Grafindo Media Pratamahttp://eduphisics.blogspot.co.id/2011/07/gaya-gesekan-adalah-gaya-yang-timbul.html
http://www.pakmono.com/2015/08/pengertian-gaya-gesek-rumus-dan-contohnya.html
http://jamudtharsinagakristenprotestanjs.blogspot.co.id/2015/08/gaya-gesekan.html
http://www.atmosferku.com/2016/08/belajar-fisika-tentang-gaya-gesekan.html
0 comments:
Post a Comment